What is accessible tourism? Apa itu pariwisata aksesibel?
Accessible tourism enables all people to participate in and enjoy tourism experiences. More people have access needs, whether or not related to a physical condition. For example, older and less mobile people have access needs, which can become a huge obstacle when traveling or touring. Thus, accessible tourism is the ongoing endeavour to ensure tourist destinations, products and services are accessible to all people, regardless of their physical limitations, disabilities or age. This inludes publicly and privately owned tourist locations, facilities and services.
Pariwisata aksesibel memungkinkan semua orang untuk berpartisipasi dalam dan menikmati pengalaman wisata. Lebih banyak orang memiliki kebutuhan akses, baik yang terkait dengan kondisi fisik maupun tidak. Misalnya, orang yang lebih tua dan memiliki mobilitas terbatas memiliki kebutuhan akses, yang bisa menjadi hambatan besar saat bepergian atau berwisata. Oleh karena itu, pariwisata aksesibel adalah upaya berkelanjutan untuk memastikan destinasi wisata, produk, dan layanan dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang keterbatasan fisik, disabilitas, atau usia mereka. Ini mencakup lokasi, fasilitas, dan layanan wisata yang dimiliki secara publik maupun swasta.
Accessible tourism involves a collaborative process among all stakeholders, Governments, international agencies, tour-operators and end-users, including persons with disabilities and their organizations (DPOs). A successful tourism product requires effective partnerships and cooperation across many sectors at the national, regional and international levels. From idea to implementation, a single destination visit normally involves many factors, including accessing information, long-distance travel of various sorts, local transportation, accommodation, shopping, and dining. The impact of accessible tourism thus goes beyond the tourist beneficiaries to the wider society, engraining accessibility into the social and economic values of society.
Pariwisata aksesibel melibatkan proses kolaboratif antara semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga internasional, operator tur, dan pengguna akhir, termasuk disabilitas serta organisasi mereka (OPD). Produk pariwisata yang sukses membutuhkan kemitraan dan kerja sama yang efektif di berbagai sektor di tingkat nasional, regional, dan internasional. Dari ide hingga implementasi, satu kunjungan destinasi biasanya melibatkan banyak faktor, termasuk akses informasi, perjalanan jarak jauh dalam berbagai bentuk, transportasi lokal, akomodasi, belanja, dan makan. Dampak pariwisata aksesibel melampaui penerima manfaat wisata dan meluas ke masyarakat yang lebih luas, menanamkan aksesibilitas ke dalam nilai-nilai sosial dan ekonomi masyarakat.
What are the barriers to travel and tourism for persons with disabilities? Apa saja hambatan bagi disabilitas dalam bepergian dan berwisata?
For persons with disabilities, travelling can be a challenge, as finding the information on accessible services, checking luggage on a plane, booking a room to fulfil access needs, often prove to be difficult, costly and time consuming.
Bagi disabilitas, perjalanan bisa menjadi tantangan, karena menemukan informasi tentang layanan yang aksesibel, memeriksa bagasi di pesawat, atau memesan kamar yang sesuai dengan kebutuhan akses sering kali terbukti sulit, mahal, dan memakan waktu. Challenges for persons with disabilities include Tantangan bagi disabilitas meliputi:
Untrained professional staff capable of informing and advising about accessibility issues
Inaccessible booking services and related websites
Lack of accessible airports and transfer facilities and services
Unavailability of adapted and accessible hotel rooms, restaurants, shops, toilets and public places
Inaccessible streets and transport services
Unavailable information on accessible facilities, services, equipment rentals and tourist attractions
Staf profesional yang tidak terlatih dalam memberikan informasi dan saran terkait masalah aksesibilitas
Layanan pemesanan dan situs web yang tidak aksesibel
Kurangnya bandara, fasilitas, dan layanan transfer yang aksesibel
Tidak tersedianya kamar hotel, restoran, toko, toilet, dan tempat umum yang telah diadaptasi dan aksesibel
Jalanan dan layanan transportasi yang tidak aksesibel
Tidak tersedianya informasi tentang fasilitas, layanan, penyewaan peralatan, dan atraksi wisata yang aksesibel
Why is accessible tourism important? Mengapa pariwisata aksesibel itu penting?
Accessibility is a central element of any responsible and sustainable development policy. It is both a human rights imperative, as well as an exceptional business opportunity. In this context, accessible tourism does not only benefit persons with disabilities, it benefits all of society.
Aksesibilitas adalah elemen penting dalam kebijakan pembangunan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Ini tidak hanya merupakan keharusan hak asasi manusia, tetapi juga peluang bisnis yang luar biasa. Dalam konteks ini, pariwisata aksesibel tidak hanya menguntungkan penyandang disabilitas, tetapi juga seluruh masyarakat.
The kitaoneus.asia is committed to help sustainable and equitable development. Certainly, making basic adjustments to a facility, providing accurate information, and understanding the needs of disabled people can result in increased visitor numbers. Improving the accessibility of tourism services increases their quality and their enjoyment for all tourists, as well as improving quality of life in the local communities.
Kitaoneus.asia berkomitmen untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan adil. Dengan melakukan penyesuaian dasar pada fasilitas, menyediakan informasi yang akurat, dan memahami kebutuhan penyandang disabilitas, jumlah pengunjung dapat meningkat. Meningkatkan aksesibilitas layanan pariwisata tidak hanya meningkatkan kualitas dan kesenangan bagi semua wisatawan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup di komunitas lokal.